Pertama kita harus mengkaji terlebih dahulu apa itu Ilmu Ekonomi. Ilmu
Ekonomi adalah Ilmu pengalokasian sumber daya satu dengan lainnya. Ini
dilakukan untuk meraih utility atau kepuasan terpenuhinya KEBUTUHAN
(needs) seoptimal mungkin. Optimal adalah persinggungan tertinggi dari
semua variabel-variabel yang ada.Singkatnya Ilmu Ekonomi untuk
memaksimalisasikan kepuasan (Maximazing Utility).
Sedangkan definisi Kapitalisme adalah ajaran yang menempatkan penumpukan
kapital sebagai tujuan. Alih-alih demi tercapainya kepuasan/kebahagiaan
padahal menggelorakan KEINGINAN. Seperti halnya seseorang yang kehausan
lalu meminum air laut, bisa dibayangkan bukan?
Dari segi
konsep jelas Ilmu Ekonomi atau pembangunan Ekonomi sering dengan
gegabah disamakan begitu saja dengan Kapitalisme. Ringkasnya Pembangunan
Ekonomi dengan Pembangunan yang Kapitalisme via Neolib Neo Kolonialisme
dan Neo Imperialisme dsb itu, meskipun serupa namun sangatlah berbeda
jauh. Laksana pudel dengan srigala.
Ilmu Ekonomi
bekerjanya dengan pengasumsian manusia RASIONAl yang berperan sebagai
pelakunya. Manusia Rasional adalah yang senantiasa mencari pemenuhan
akan KEBUTUHAN bukan KEINGINAN(wants)!
Entah siapa yang
memulai. Padahal Adam Smith yang dianggap pemicu persaingan sempurna
dengan mekanisme pasarnya, awalnya berangkat dari pemikiran bahwa
masyarakatnya masyarakat yang rasional (tidak terpengaruh mitologi) yang
berlomba memuaskan KEBUTUHAN. Namun anehnya, Smith tetap meyakini bila
masyarakat dibiarkan berkiprah untuk memuaskan kebutuhan maka ada tangan
gaib (Invisible Hand)yang berperan sebagai regulatornya.
Belakangan konsep pasar persaingan sempurna yang sangat meminimalisir
peran pemerintah dalam perekonomian inilah digunakan sebagai basis
pemikiran para ekonom yang terkategori Neoliberalisme. Disayangkannya
ternyata dalam kehidupan nyata, masyarakat bertindak sangat tidak
rasional sehingga malah bersaing untuk memenuhi KEINGINAN. Maka
penumpukan kapitalpun tiada dapat terelakkan, Bahkan dijadikan ukuran
kesuksesan di masyarakat. Max Weber menjulukinya dengan sebutan "Anomi".
Dalam hal ini, Smith mengalami apa yang dialami Alfred Nobel, Nobel
menciptakan dinamit untuk kemaslahatan umat namun belakangan ternyata
ciptaanya tersebut ,malah dijadikan senjata utama di perang dunia I dan
II! Begitu pun Adam Smith, dengan division of labour dan pasar
persaingan sempurnanya untuk memperefisien arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, malah menjadi ajang yang menumbuhkan sifat
"exploitation de lhome par lhome n Nation par nation!"
Dengan demikian Persaingan sempurna Smith yang penuh kemanusiaan dan
etika sontak menjelma menjadi persaingan yang sangat ganas yang kini
masyur disebut "Free Fight Liberalisme" maka Homo homini lupus (manusia
saling memakan laksana srigala)pun menjadikan mekanisme pasar bebas via
GATT, AFTA, ACFTA dsb sebagai habitatnya yang sangat bergizi!
Jadi bagaimana pembangunan Ekonomi Kapitalisme dijinakkan kembali
menjadi pembangunan Ekonomi yang sejatinya? Ubahlah pola pikir
masyarakat yang sarat WANTS(Masyarakat THAGUT/Hawa Nafsu
buruk,Egosentrisme) menjadi masyarakat rasional yang mengedepankan
KEBUTUHAN semata. Upaya ini disebut dengan PERGESERAN POLA PIKIR atau
Shifting Paradigm. Kembalikan semua ke Tauhid yang ada di NDP
kita.Karena Kapitalisme akan hancur luluh bila kita meyerahkan segala
kekuatan kita untuk di"wakil"kan kepada Rabb Seru Sekalian Alam
(tawakal).
Bagaimana kita senantiasa tetap berpegang teguh
Tauhid namun tetap memiliki daya beli (purchasing parity, mengingat ke
toilet saja sekarang sudah Rp.2000)?!
Kompetensi terdiri :1.Wawasan
2.Keahlian
3.Attitude
Sedangkan konsepsi dasar ekonomi adalah untuk memberikan nilai
tambah/Added Value. Makin efisien makin besar nilai tambah seseorang itu
bagi semesta. Dan karena konsep efisien itu adalah melakukan sesuatu
secara benar maka carilah nilai tambah bagi alam yang sesuai dengan
bakat kita. Asah terus dengan diiringi Adversity Quotient (AQ) yang
setabah-tabahnya dan seikhlas-ikhlasnya motif tidak ada selain untuk
menebar rahmat . Maka "the law of attraction" akan tertimbulkan dengan
sendirinya.
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath Thalaaq:3 ﴿
.....
Kejahatan di bidang ekonomi yang menyeluruh adalah penindasan oleh
kapitalisme. Dengan kapitalisme dengan mudah seseorang dapat memeras
orang-orang yang berjuang mempertahankan hidupnya karena kemiskinan,
kemudian merampas hak-haknya secara tidak sah, berkat kemampuannya untuk
memaksakan persyaratan kerjanya dan hidup kepada mereka. Oleh karena
itu menegakkan keadilan mencakup pemberantasan kapitalisme dan segenap
usaha akumulasi kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat. Sesudah
syirik kejahatan terbesar kepada kemanusiaan adalah penumpukan harta
kekayaan beserta penggunaanya yang tidak benar, menyimpang dari
kepentingan umum, tidak mengikuti jalan Tuhan. Maka menegakkan keadilan
inilah membimbing manusia ke arah pelaksanaan tata masyarakat yang akan
memberikan kepada setiap orang kesempatan yang sama untuk mengatur
hidupnya secara bebas dan terhormat (amar ma'ruf) dan pertentangan terus
menerus terhadap segala bentuk penindasan kepada manusia kepada
kebenaran asasinya dan rasa kemanusiaan (nahi munkar). Dengan perkataan
lain harus diadakan restriksi-restriksi atau cara-cara memperoleh,
mengumpulkan dan menggunakan kekayaan itu. Cara yang tidak bertentangan
dengan kamanusiaan diperbolehkan (yang ma'ruf dihalalkan) sedangkan cara
yang bertentangan dengan kemanusiaan dilarang (yang munkar diharamkan).
Seorang dibenarkan mempergunakan harta kekayaan dalam batas - batas
tertentu, yaitu dalam batas tidak kurang tetapi juga tidak melebihi rata
- rata atau israf pertentangan dengan perikemanusiaan. Kemewahan selalu
menjadi provokasi terhadap pertentangan golongan dalam masyarakat
membuat akibat destruktif. Sebaliknya penggunaan kurang dari rata-rata
masyarakat ( taqti) merusakkan diri sendiri dalam masyarakat disebabkan
membekunya sebagian dari kekayaan umum yang dapat digunakan untuk
manfaat bersama.
Hal itu semuanya merupakan kebenaran karena pada
hakekatnya seluruh harta kekayaan ini adalah milik Tuhan. Manusia
seluruhnya diberi hak yang sama atas kekayaan itu dan harus diberikan
bagian yang wajar dari padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar